Antasari Minta SBY Jujur soal Kriminalisasi, PD: Itu Tak Berdasar
Berita Terkini - Mantan Ketua KPK Antasari Azhar meminta Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono jujur soal kasus pembunuhan Nasruddin Zulkarnaen yang membuatnya menjadi terpidana. Partai Demokrat sedih dan menganggap pernyataan Antasari itu tidak berdasar.
"Sungguh mengejutkan, memprihatinkan serta sedih mendengar apa yang disampaikan Antasari Azhar. Kelasnya Antasari Azhar masih melempar wacana dan isu yang tidak ada substansi dan tidak ada dasar kebenarannya. Mungkin itu memang kelasnya selama ini," kata Ketua DPP Partai Demokrat, Didik Mukrianto kepada 54dewapoker, Selasa (14/2/2017).
Dulu, Didik mengaku menilai Antasari adalah tokoh hukum yang idealis. Namun, Didik menilai Antasari kini sudah menunjukkan kelas yang sebenarnya.
"Integritas, kapasitas, kapabilitas serta kompetensinya dibantah dan dirontokkan sendiri. Sungguh tidak mendasar apa yang disampaikan oleh Antasari terkait ocehan kriminalisasi terhadap dirinya," ucapnya.
Didik menuturkan bahwa logika kriminalisasi terhadap Antasari sudah dipatahkan dengan fakta bahwa keputusan hukum terkait kasusnya berlanjut sampai inkrah. Menurutnya, itu cukup untuk membuktikan tidak ada kriminalisasi.
"Dalam perspektif hukum, tidak diragukan bahwa yang bersangkutan telah terbukti melakukan tindak pidana. Lengkap sudah beliau mengajukan upaya hukum untuk membuktikan ketidakbenaran tuntutan, dakwaan, dan putusan yang dijatuhkan terhadap Antasari Azhar, apa boleh buat ternyata hukum terbukti lain, keadilan membuktikan itu," ungkap anggota Komisi III DPR ini.
"Tentu tuduhan kriminalisasi tersebut bisa dianggap sebagai pelecehan serius terhadap konstitusi dan hukum serta segenap lembaga yudikatif yang independen dan bebas dari intervensi," sambung Didik.
Sebelumnya diberitakan, Antasari menyebut kasus yang membelitnya itu merupakan kriminalisasi. Antasari meminta SBY untuk jujur mengenai kasus kriminaliasi ini. Dia meminta SBY untuk buka-bukaan mengenai aktor-aktor di balik kriminalisasi itu.
"Beliau perintahkan apa dan siapa yang melakukannya, ini yang saya laporkan pagi ini ke Bareskrim. Saya minta Pak SBY jujur, terbuka lah pada publik, terbukalah pada kita semua, saya sudah ngalamin penjara delapan tahun," ujar Antasari di kantor Bareskrim sementara di KKP, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).
0 komentar:
Posting Komentar